kamis, 27 April 2017@frd
Pemeriksaan
palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara
perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan
bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan
tertentu. Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah UK 24 minggu, ketika semua bagian
janin sudah dapat diraba. Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk
menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk
memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan
palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada ibu hamil yang gemuk (dinding perut
tebal) dan yang mengalami polihidramnion. Pemeriksaan ini juga kadang-kadang
dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak dipastikan dalam keadaan
santai dan diposisikan secara memadai. Untuk membantu dalam memudahkan
pemeriksaan, maka persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan
adalah:
1. Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan
kandung kemihnya
2. Menempatkan ibu hamil dalam posisi
berbaring telentang, tempatkan bantal kecil di bawah kepala untuk kenyamanan
3. Menjaga privasi
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan
5. Menghangatkan tangan dengan menggosok
bersama-sama (tangan dingin dapat merangsang kontraksi rahim)
6. Gunakan telapak tangan untuk palpasi bukan
jari.
Gambar 1:
Pemeriksaan Palpasi Leopold 1 s.d. 4
A. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan
juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian
atas perut ibu).
Gambar 2:
Palpasi Leopold 1
Teknik:
·
Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut bagian dalam diganjal bantal)
dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
·
Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping
umbilical
·
Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
·
Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian
janin.
Hasil:
·
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah
keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
·
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah
lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
·
Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba kosong.
B. Pemeriksaan Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala
janin.
Gambar 3:
Palpasi Leopold 2
Teknik:
·
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu
·
Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama
·
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil
(ekstremitas).
Hasil:
·
Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan
·
Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi
tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.
C. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa
(kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah
bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Gambar 4:
Palpasi Leopold 3
Teknik:
·
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu
·
Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan bawah perut ibu
·
Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi
·
Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
·
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong
·
Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah
digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
D. Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian
janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui
seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Gambar 5:
Palpasi Leopold 4
Teknik:
·
Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
·
Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis
·
Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus.
·
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau
tidak bertemu (divergen)
·
Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di
dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
·
Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan
jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
·
Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian
terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua
tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian
terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
·
Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba
kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari,
bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala
sudah masuk PAP)
Menentukan usia kehamilan :
Gambar 6-7:
Gambaran Tinggi Fundus Uteri (TFU) Dikonversikan dengan Usia Kehamilan (UK)
Keterangan:
·
Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas
simpisis
·
Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan
pusat
·
Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat
·
Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat
·
Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat
·
Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat
·
Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah Prosesus
Xipoideus
·
Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan
pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar