kediri,@frd
Rabu, 27 April 2017
NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
DAFTAR NOMENKLATUR KEBIDANAN
1.
Persalinan Normal
Adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke
dunia luar.
2. Partus
Normal
Bayi lahir melalui vagina dengan letak
belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa,
serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam.
3. Syok
Syok adalah suatu kondisi patofisiologi
dengan perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat yang mengarah pada suatu
keadaan hipoperfusi dan hipoksia seluler pada akhirnya dengan semua gejala sisa
yang menyertai.
4. DJJ
tidak normal
5. Abortus
Abortus adalah : kegagalan kehamilan
sebelum umur 28 minggu / berat janin kurang dari 1000 gram.
6. Solusio
Placenta
Solusio plasenta adalah lepasnya
sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang berimplantasi normal pada
kehamilan di atas 22 minggu dan sebelum anak lahir.
7. Akut
Pyelonephritis
Pyelonephritis Akut adalah
inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya
infeksi oleh bakteri.
8. Amnionitis
Amnionitis is an infection of the
uterus, the amniotic sac (bag of waters), and in some cases, of the fetus.
9. Anemia
Berat
Anemia Berat adalah suatu keadaan yang
menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari
nilai standar (normal).
10.
Apendiksitis
Apendiksitis adalah peradangan dari
apendiks dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering
(Mansjoer,2000).
11. Atonia
Uteri
Atonia uteri adalah uterus tidak
berkontraksi dan lembek, pendarahan segera terjadi setelah anak lahir.
12.
Infeksi Mammae
Carsinoma mammae adalah neolasma ganas
dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan
sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto
Resko Prodjo, 1995).
13.
Pembengkakan Mamae
Payudara bengkak disebabkan karena menyusui
yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal
ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.
14.
Presentasi Bokong
Presentasi
bokong yaitu dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu (memanjang),
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah vakum uteri atau di
daerah pintu atas panggul/simfisis.
15.
Asma Bronchiale
Asma
bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respontrachea dan
bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secaraspontan
maupun hasil dari pengobatan.
16.
Presentasi Dagu
Bila dagu
berada di belakang, berikan kesempatan kepada dagu untuk memutar ke depan. Pada
posisi mentoposterior persisten, usahakan untuk memutar dagu ke depan dengan
satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.
17.
Disproporsi Sevalo Pelvik
Disproporsi sefalo pelvik yaitu ketidak
seimbangan antara ukuran kepala dan panggul. Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga
janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan
oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
18.
Hipertensi Kronik
Hipertensi
kronis adalah hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noenatal, 2002)
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
19.
Koagilopati
20.
Presentasi Ganda
Presentasi
ganda ialah keadaan dimana di samping bagian terendah janin teraba anggota
badan, antara lain dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau keadaan dimana di
samping bokong janin dijumpai tangan.
21.
Cystitis
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih
yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab
lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih.
Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.
22.
Eklampsia
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah
apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir
triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan
pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita
pre-eklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklampsia adalah salah
satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan
ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan
berdampak pada ibu dan bayi.
23.
Kelainan Ektopik
Kelainan Ektopik Adalah : kehamilan
dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Kehamilan ektopik adalah :
kehamilan yang berlangsung di luar endometrium yang normal (travum uteri).
Kehamilan ekstraterin adalah : kehamilan di luar batas uterus, sedangkan kehamilan
heterntupik adalah : hamil intraveterin dan hamil ektopik yang terjadi
bersama-sama.
24.
Ensephalitis
Encephalitis adalah suatu peradangan
dari otak.
25.
Epilepsi
Epilepsi memiliki pengertian gangguan
kronik ditandai bangkitan epileptik berulang akibat gangguan fungsi otak secara
intermiten yang terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal neuron-neuron secara
paroksismal akibat berbagai etiologi.
26.
Hidramnion
Hidramnion atau poli hidramnion adalah
suatu kondisi dimana terdapat keadaan dimana jumlah air ketuban melebihi dari
batas normal.
27.
Presentasi Muka
Presentasi muka ialah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksimaksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah.
28.
Persalinan Semu
29.
Kematian Janin
30.
Hemorargik Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang
terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).
31.
Hemorargik Postpartum
Perdarahan postpartum adalah perdarahan
pervaginam 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir)
(Wiknjosastro, 2000).
32.
Gagal Jantung
33.
Inertia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang
kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong
janin keluar. (Prof. Dr. Rustam mochtar, MPH, sinopsis obstetri, 305)
34.
Infeksi Luka
35.
Invertio Uteri
Inversio
uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya
masuk kedalam kavum uteri.
36.
Bayi Besar
37.
Malaria Berat Dengan Komplikasi
38.
Malaria Ringan Dengan
Komplikasi
39.
Mekonium
Mekonium adalah feses (tinja) pertama bayi yang
baru lahir, yang kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan. Mekonium
terbuat dari cairan ketuban, lendir, lanugo (rambut halus yang menutupi tubuh bayi), empedu,
dan sel-sel yang berasal dari kulit dan saluran usus. Feses bayi biasanya
berubah dari mekonium ke tinja kuning kehijauan dalam 4 – 5 hari.
40.
Meningitis
Meningitis adalah
radang selaput pelindung sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis
adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
41.
Metritis
Metritis
adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya terdapat pada abortus septic
atau infeksi post partum. Metritis adalah infeksi post partum. Metritis adalah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar
kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri merupakan bagian dari infeksi yang
lebih luas.
42.
Migrain
43.
Kehamilan Mola
Kehamilan mola merupakan komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester satu. Hasil konsepsi pada kehamilan mola tidak berkembang menjadi embrio setelah pembuahan tetapi terjadi villi koriales
disertai dengan degenerasi hidropik. Rahim menjadi lunak dan berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal, tidak
dijumpai adanya janin, dan
rongga rahim hanya terisi oleh jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola hidatidosa disebut juga dengankehamilan anggur.
44.
Kehamilan Ganda
Kehamilan
ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar
empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet).
Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh
ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda
dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita besar
bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang
berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi
hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
45.
Partus Macet
Partus macet
adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan
berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak).
Partus
macet adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk
nulipara dan multipara. (Sarwono, 2008)
46.
Posisi Occiput Posterior
Posisi
belakang kepala oksiput posterior menetap adalah ubun-ubun kecil menetap di
belakang karena tidak ke depan ketika mencapai dasar panggul. Kepala janin akan
lahir dalam keadaan muka di bawah simfisis pubis.
47.
Posisi Occiput Melintang
48.
Kista Ovarium
Kista
ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium
(indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat
menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga
penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan,
infertilitas hingga kanker endometrium.
49.
Abses Pelvix
Penyakit
radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut
dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung
telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang
panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
50.
Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksipada
selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan ini merupakan komplikasi
berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen
(misalnya apendisitis, salpingitis, perforasi
ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi pascaoperasi, iritasi
kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
Pada
keadaan normal, peritoneum resisten terhadap infeksi bakterisecara
inokulasi kecil-kecilan. Kontaminasi yang terus menerus, bakteri yang virulen,
penurunan resistensi, dan
adanya benda asing atau enzim
pencernaan aktif
merupakan faktor-faktor yang memudahkan terjadinya peritonitis.
51.
Placenta Previa
Plasenta
previa adalah plasenta yang berimplantasi atau tertanam pada segmen bawah
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri internum. Angka kejadian
plasenta previa adala 0,4 -0,6 % dari keseluruhan persalinan. Pada awal kehamilan,
plasenta mulai terbentuk, berbentuk bundar, berupa organ datar yang bertanggung
jawab menyediakan oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan bayi dan membuang
produk sampah dari darah bayi. Plasenta melekat pada dinding uterus dan pada
tali pusat bayi, yang membentuk hubungan penting antara ibu dan bayi.
52.
Pneumonia
Pneumonia
adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur dan benda-benda asing. Pneumonia juga mungkin disebabkan oleh
terapi radiasi untuk kanker payudara atau paru, biasanya terjadi selama 6
minggu atau lebih setelah pengobatan selesai.
53.
Pre-Eklampsia Ringan/Berat
Pre
eklampsia ringan adalah sindrom spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi
pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endothel.
Pre eklampsia berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi
160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
54.
Hipertensi Karena Kehamilan
hipertensi
atau tekanan darah tinggi yang menimpa ibu hamil akan sangat membahayakan baik kehamilan itu
sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal
ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90
mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik).
Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun
atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan pertama.
55.
Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartus yaitu
bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara < 5 cm. Air
ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang
diliputi selaput janin.
56.
Partus Prematurus
Partus prematurus yaitu persalinan yang terjadi pada
kehamilan 37 minggu atau kurang, merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai
dampak yang potensial meningkatkan kematian perinatal.
57.
Prolapsus Tali Pusat
Prolapsus tali pusat adalah tali pusat dijalan lahir dibawah
presentasi janin setelah ketuban pecah. Prolapsus
tali pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam bidang obstetri
karena insidensi kematian perinatal tinggi.
58.
Partus Fase Laten Lama
Partus lama adalah fase
laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada
persalinan aktif
59.
Partus Kala II Lama
60.
Sisa Plasenta
sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang
masih tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan
postpartum dini dan perdarahan postpartum lambat
Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu bagian dari
plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat
berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.
Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa
plasenta.
61. Retensio
Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta
selama setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa
perdarahan yang berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena
dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang rata-rata waktu untuk
kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir
pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.
62. Ruptura
Uteri
Ruptura uteri adalah robekan atau diskontinuitas dinding
rahim akibat dilampauinya daya regang miomentrium. Penyebabnya adalah
disproporsi jani dan panggul, partus macet atau traumatik.
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase
Bahu
Presentasi bahu adalah ketika bahu, lengan atau tangan
keluar pertama pada saat partus. Jenis
presentasi ini jarang terjadi, kurang dari 1% kasus dan lebih umum pada kelahiran prematur atau kehamilan kembar.
65. Distosia
Bahu
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
66. Robekan
Serviks dan Vagina
Robekan jalan lahir adalah terpotongnya selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, serviks, portio septum rektovaginalis akibat dari
tekanan benda tumpul
67. Tetanus
68.
Letak Lintang
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di
dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain.
69.
Sectio Caesarea
Bedah sesar (bahasa Inggris: caesarean
section atau cesarean section dalam Inggris- Amerika), disebut juga dengan
seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui
pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim
(histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika
proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko
kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan
umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak,
anastesi serta bidan.
DAFTAR
PUSTAKA
WHO,
UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Management of Pregnancy
And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide
for Midwives and dovtor, Departement of Reproductive Health and Research.
NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
DAFTAR NOMENKLATUR KEBIDANAN
1.
Persalinan Normal
Adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke
dunia luar.
2. Partus
Normal
Bayi lahir melalui vagina dengan letak
belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa,
serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam.
3. Syok
Syok adalah suatu kondisi patofisiologi
dengan perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat yang mengarah pada suatu
keadaan hipoperfusi dan hipoksia seluler pada akhirnya dengan semua gejala sisa
yang menyertai.
4. DJJ
tidak normal
5. Abortus
Abortus adalah : kegagalan kehamilan
sebelum umur 28 minggu / berat janin kurang dari 1000 gram.
6. Solusio
Placenta
Solusio plasenta adalah lepasnya
sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang berimplantasi normal pada
kehamilan di atas 22 minggu dan sebelum anak lahir.
7. Akut
Pyelonephritis
Pyelonephritis Akut adalah
inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya
infeksi oleh bakteri.
8. Amnionitis
Amnionitis is an infection of the
uterus, the amniotic sac (bag of waters), and in some cases, of the fetus.
9. Anemia
Berat
Anemia Berat adalah suatu keadaan yang
menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari
nilai standar (normal).
10.
Apendiksitis
Apendiksitis adalah peradangan dari
apendiks dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering
(Mansjoer,2000).
11. Atonia
Uteri
Atonia uteri adalah uterus tidak
berkontraksi dan lembek, pendarahan segera terjadi setelah anak lahir.
12.
Infeksi Mammae
Carsinoma mammae adalah neolasma ganas
dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan
sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto
Resko Prodjo, 1995).
13.
Pembengkakan Mamae
Payudara bengkak disebabkan karena menyusui
yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal
ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.
14.
Presentasi Bokong
Presentasi
bokong yaitu dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu (memanjang),
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah vakum uteri atau di
daerah pintu atas panggul/simfisis.
15.
Asma Bronchiale
Asma
bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respontrachea dan
bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secaraspontan
maupun hasil dari pengobatan.
16.
Presentasi Dagu
Bila dagu
berada di belakang, berikan kesempatan kepada dagu untuk memutar ke depan. Pada
posisi mentoposterior persisten, usahakan untuk memutar dagu ke depan dengan
satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.
17.
Disproporsi Sevalo Pelvik
Disproporsi sefalo pelvik yaitu ketidak
seimbangan antara ukuran kepala dan panggul. Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga
janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan
oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
18.
Hipertensi Kronik
Hipertensi
kronis adalah hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noenatal, 2002)
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
19.
Koagilopati
20.
Presentasi Ganda
Presentasi
ganda ialah keadaan dimana di samping bagian terendah janin teraba anggota
badan, antara lain dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau keadaan dimana di
samping bokong janin dijumpai tangan.
21.
Cystitis
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih
yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab
lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih.
Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.
22.
Eklampsia
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah
apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir
triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan
pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita
pre-eklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklampsia adalah salah
satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan
ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan
berdampak pada ibu dan bayi.
23.
Kelainan Ektopik
Kelainan Ektopik Adalah : kehamilan
dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Kehamilan ektopik adalah :
kehamilan yang berlangsung di luar endometrium yang normal (travum uteri).
Kehamilan ekstraterin adalah : kehamilan di luar batas uterus, sedangkan kehamilan
heterntupik adalah : hamil intraveterin dan hamil ektopik yang terjadi
bersama-sama.
24.
Ensephalitis
Encephalitis adalah suatu peradangan
dari otak.
25.
Epilepsi
Epilepsi memiliki pengertian gangguan
kronik ditandai bangkitan epileptik berulang akibat gangguan fungsi otak secara
intermiten yang terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal neuron-neuron secara
paroksismal akibat berbagai etiologi.
26.
Hidramnion
Hidramnion atau poli hidramnion adalah
suatu kondisi dimana terdapat keadaan dimana jumlah air ketuban melebihi dari
batas normal.
27.
Presentasi Muka
Presentasi muka ialah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksimaksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah.
28.
Persalinan Semu
29.
Kematian Janin
30.
Hemorargik Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang
terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).
31.
Hemorargik Postpartum
Perdarahan postpartum adalah perdarahan
pervaginam 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir)
(Wiknjosastro, 2000).
32.
Gagal Jantung
33.
Inertia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang
kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong
janin keluar. (Prof. Dr. Rustam mochtar, MPH, sinopsis obstetri, 305)
34.
Infeksi Luka
35.
Invertio Uteri
Inversio
uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya
masuk kedalam kavum uteri.
36.
Bayi Besar
37.
Malaria Berat Dengan Komplikasi
38.
Malaria Ringan Dengan
Komplikasi
39.
Mekonium
Mekonium adalah feses (tinja) pertama bayi yang
baru lahir, yang kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan. Mekonium
terbuat dari cairan ketuban, lendir, lanugo (rambut halus yang menutupi tubuh bayi), empedu,
dan sel-sel yang berasal dari kulit dan saluran usus. Feses bayi biasanya
berubah dari mekonium ke tinja kuning kehijauan dalam 4 – 5 hari.
40.
Meningitis
Meningitis adalah
radang selaput pelindung sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis
adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
41.
Metritis
Metritis
adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya terdapat pada abortus septic
atau infeksi post partum. Metritis adalah infeksi post partum. Metritis adalah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar
kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri merupakan bagian dari infeksi yang
lebih luas.
42.
Migrain
43.
Kehamilan Mola
Kehamilan mola merupakan komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester satu. Hasil konsepsi pada kehamilan mola tidak berkembang menjadi embrio setelah pembuahan tetapi terjadi villi koriales
disertai dengan degenerasi hidropik. Rahim menjadi lunak dan berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal, tidak
dijumpai adanya janin, dan
rongga rahim hanya terisi oleh jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola hidatidosa disebut juga dengankehamilan anggur.
44.
Kehamilan Ganda
Kehamilan
ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar
empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet).
Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh
ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda
dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita besar
bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang
berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi
hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
45.
Partus Macet
Partus macet
adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan
berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak).
Partus
macet adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk
nulipara dan multipara. (Sarwono, 2008)
46.
Posisi Occiput Posterior
Posisi
belakang kepala oksiput posterior menetap adalah ubun-ubun kecil menetap di
belakang karena tidak ke depan ketika mencapai dasar panggul. Kepala janin akan
lahir dalam keadaan muka di bawah simfisis pubis.
47.
Posisi Occiput Melintang
48.
Kista Ovarium
Kista
ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium
(indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat
menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga
penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan,
infertilitas hingga kanker endometrium.
49.
Abses Pelvix
Penyakit
radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut
dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung
telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang
panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
50.
Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksipada
selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan ini merupakan komplikasi
berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen
(misalnya apendisitis, salpingitis, perforasi
ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi pascaoperasi, iritasi
kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
Pada
keadaan normal, peritoneum resisten terhadap infeksi bakterisecara
inokulasi kecil-kecilan. Kontaminasi yang terus menerus, bakteri yang virulen,
penurunan resistensi, dan
adanya benda asing atau enzim
pencernaan aktif
merupakan faktor-faktor yang memudahkan terjadinya peritonitis.
51.
Placenta Previa
Plasenta
previa adalah plasenta yang berimplantasi atau tertanam pada segmen bawah
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri internum. Angka kejadian
plasenta previa adala 0,4 -0,6 % dari keseluruhan persalinan. Pada awal kehamilan,
plasenta mulai terbentuk, berbentuk bundar, berupa organ datar yang bertanggung
jawab menyediakan oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan bayi dan membuang
produk sampah dari darah bayi. Plasenta melekat pada dinding uterus dan pada
tali pusat bayi, yang membentuk hubungan penting antara ibu dan bayi.
52.
Pneumonia
Pneumonia
adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur dan benda-benda asing. Pneumonia juga mungkin disebabkan oleh
terapi radiasi untuk kanker payudara atau paru, biasanya terjadi selama 6
minggu atau lebih setelah pengobatan selesai.
53.
Pre-Eklampsia Ringan/Berat
Pre
eklampsia ringan adalah sindrom spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi
pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endothel.
Pre eklampsia berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi
160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
54.
Hipertensi Karena Kehamilan
hipertensi
atau tekanan darah tinggi yang menimpa ibu hamil akan sangat membahayakan baik kehamilan itu
sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal
ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90
mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik).
Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun
atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan pertama.
55.
Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartus yaitu
bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara < 5 cm. Air
ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang
diliputi selaput janin.
56.
Partus Prematurus
Partus prematurus yaitu persalinan yang terjadi pada
kehamilan 37 minggu atau kurang, merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai
dampak yang potensial meningkatkan kematian perinatal.
57.
Prolapsus Tali Pusat
Prolapsus tali pusat adalah tali pusat dijalan lahir dibawah
presentasi janin setelah ketuban pecah. Prolapsus
tali pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam bidang obstetri
karena insidensi kematian perinatal tinggi.
58.
Partus Fase Laten Lama
Partus lama adalah fase
laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada
persalinan aktif
59.
Partus Kala II Lama
60.
Sisa Plasenta
sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang
masih tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan
postpartum dini dan perdarahan postpartum lambat
Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu bagian dari
plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat
berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.
Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa
plasenta.
61. Retensio
Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta
selama setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa
perdarahan yang berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena
dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang rata-rata waktu untuk
kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir
pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.
62. Ruptura
Uteri
Ruptura uteri adalah robekan atau diskontinuitas dinding
rahim akibat dilampauinya daya regang miomentrium. Penyebabnya adalah
disproporsi jani dan panggul, partus macet atau traumatik.
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase
Bahu
Presentasi bahu adalah ketika bahu, lengan atau tangan
keluar pertama pada saat partus. Jenis
presentasi ini jarang terjadi, kurang dari 1% kasus dan lebih umum pada kelahiran prematur atau kehamilan kembar.
65. Distosia
Bahu
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
66. Robekan
Serviks dan Vagina
Robekan jalan lahir adalah terpotongnya selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, serviks, portio septum rektovaginalis akibat dari
tekanan benda tumpul
67. Tetanus
68.
Letak Lintang
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di
dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain.
69.
Sectio Caesarea
Bedah sesar (bahasa Inggris: caesarean
section atau cesarean section dalam Inggris- Amerika), disebut juga dengan
seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui
pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim
(histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika
proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko
kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan
umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak,
anastesi serta bidan.
DAFTAR
PUSTAKA
WHO,
UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Management of Pregnancy
And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide
for Midwives and dovtor, Departement of Reproductive Health and Research.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar